Senin, 07 November 2011

PENGARUH SALURAN PEMASARAN TERHADAP HARGA HASIL PERTANIAN




Pertanian merupakan sektor yang penting bagi Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Bahan baku pangan, sandang, papan dan industri semua berasal dari hasil pertanian. Sektor pertanian yang ada di Indonesia meliputi sub sektor pertanian tanaman pangan, holtikultura, perikanan darat, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.
Hasil produksi dari sektor pertanian sebagian besar memiliki sifat dan ciri yang seragam, diantaranya produksi bersifat musiman, produksi terpencar, produk hasil pertanian bersifat berat (bulky), mengambil banyak tempat (voluminous) dan mudah rusak (perishable). Sehingga perlu adanya perlakuan khusus guna mengatasi permasalah yang muncul akibat adanya sifat dari hasil pertanian. Perlakuan tersebut diupayakan dari mulai budidaya sampai pada pemasaran ke tangan konsumen akhir.
Pemasaran merupakan rangkaian sistem yang menggambarkan bagaimana suatu barang dapat bergerak dari produsen kepada konsumen. Bagi produk pertanian, pemasaran menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap harga. Salah satu penentu harga adalah saluran pemasaran dan jumlah lembaga pemasaran yang terlibat dalam mekanisme pemasaran. Semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat maka biaya pemasaran akan bertambah dan margin pemasaran semakin besar, sehingga menyebabkan harga jual produk semakin tinggi.
Pemasaran merupakan hal yang penting dalam menjalankan usaha pertanian karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan petani. Produksi yang baik akan sia –sia karena harga pasar yang rendah. Karena itu tingginya produksi tidak mutlak memberikan hasil atau keuntungan tinggi tanpa disertai pemasaran yang baik dan efisien (Kotler: 34)
Sementara menurut Mubyarto (1989), pemasaran hasil pertanian di Indonesia merupakan bagian yang paling lemah dalam rantai perekonomian atau aliran barang–barang, efisiensi dibidang pemasaran hasil pertanian masih rendah sehingga kemungkinan untuk ditingkatkan masih besar. Sesuai kenyataan itulah, diperlukan penanganan masalah pemasaran yang tepat, yang diharapkan dapat menimbulkan gairah petani untuk meningkatkan hasil produksinya.
Menurut Mubyarto (1995), pemasaran dikatakan efisien apabila mampu menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan biaya yang semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar oleh konsumen kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang tersebut.
Harga dari sebagian produk pertanian merupakan subyek bagi fluktuasi harga dari tahun ke tahun, disebabkan oleh pengaruh iklim pada penawaran yang dihadapkan dengan permintaan yang sangat tidak elastis. Hal ini akan mengakibatkan penerimaan yang diterima petani dari hasil penjualan komoditasnya akan lebih rendah pada tahun dengan produksi tinggi dibandingkan pada tahun dengan hasil produksi rendah.
Komoditi pertanian jumlah produksinya berfluktuasi, dimana dikenal dengan adanya musim panen raya dan paceklik. Produksi pertanian juga bervariasi dalam jumlah dari waktu ke waktu. Variasi jumlah tersebut menyebabkan variasi nilai atau harga produk sepanjang tahun.

 
Powered by Blogger | Printable Coupons