Kamis, 28 April 2011

PEPAYA



PENDAHULUAN
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan masyarakat. Buah pepaya telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Buah matangnya sangat digemari sebagai buah meja dan sering dihidangkan sebagai buah pencuci mulut karena cita rasanya yang enak, relatif tingginya kandungan nutrisi dan vitamin, serta fungsinya dalam melancarkan pencernaan.
Selain dikonsumsi sebagai buah segar, pepaya juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman yang diminati pasar luar negeri seperti olahan puree, pasta pepaya, manisan kering, manisan basah, saus pepaya, dan juice pepaya. Pepaya juga sering dipakai sebagai bahan pencampur dan pengental dalam industri saus tomat atau saus cabai.
Selain buah, bagian tanaman pepaya lainnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai sebagai bahan makanan dan minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakan kulit, kosmetik, dan sebagainya. Bahkan bijinyapun dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak dan tepung. Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam dunia industri adalah papain yang dapat dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun pepaya.
Papain merupakan salah satu enzim proteolitik yang paling banyak digunakan dalam industri. Aplikasinya cukup Iuas, mulai dari bahan pelunak daging hingga berbagai industri pangan, minuman, farmasi, detergent, kulit, wool, kosmetika, dan industri biologi lainnya.
Penggunaannya sebagai bahan aditif dalm berbagai industri pangan dan minuman tetap tinggi karena aktivitas enzimatiknya yang relatif tinggi dan statusnya sebagai produk alam yang ramah atau aman untuk dikonsumsi. Badan pengawas pangan dan obat-obatan. Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) mengklasifikasikan status papain ke dalam kelompok GRAS (generally regarded as safe). Badan sejenis di Inggris menggolongkan papain ke dalam Group A. Ini berarti bahwa papain dapat digunakan sebagai bahan aditif dalam pangan dan dalam pembuatan makanan (Chaplin and Buck, 1990).
Pengembangan budidaya pepaya dan pengolahan papain memiliki prospek yang relatif bagus di Kabupaten Cianjur karena kesesuaian agroklimat dan aksesibilitas ke berbagai daerah konsumen. Relatif rendahnya produksi dalam negeri, relatif tingginya impor, serta relatif tingginya nilai tambah yang dihasilkan dari usaha pengolahan papain merupakan peluang usaha yang perlu dimanfaatkan. Dengan demikian cukup relevan untuk mengintegrasikan usaha pengolahan papain dalam pengembangan pepaya di Kabupaten Cianjur.
ISI
JENIS TANAMAN
Jenis tanaman Pepaya digolongkan menjadi tiga, antara lain:
  1. Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari
tersusun dengan sempurna
  1. Pepaya Betina
Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
  1. Pepaya Sempurna
Memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3. Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan:
1. Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
2. Yang berbuah musiman.
Jenis pepaya yang banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu:
1. Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
2. Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manis asam.
MANFAAT TANAMAN
Pepaya memiliki berbagai manfaat, semua bagian dari tanaman pepaya mulai dari akar, batang, daun, buah dan biji dapat dimanfaatkan. Manfaat tanaman pepaya antaralain:
1. Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya.
2. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin. Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing.
3. Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan, serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam.
4. Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang disebut “papain” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi dan textil.
5. Bunga pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap.
6. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan.
7. Biji tanaman Pepaya dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional yang berguna untuk mengobati penyakit cacing pita.
8. Akar tanaman pepaya dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional yang mampu mengobati penyakit encok dan kencing batu. Selain itu, akar pepaya yang telah di keringkan dapat dijual ke toko-toko penjual obat tradisional.
Tanaman pepaya mempunyai daya adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya (Ashasi, 1995; Rukmana, 1995). Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian ± 1000 meter di atas permukaan laut. Ketinggian tempat yang optimum bagi pengembangan tanaman pepaya adalah 600 – 700 meter di atas permukaan laut. Temperatur udara optimum berkisar antara 22 – 26 °C, dengan curah hujan 1000 – 2000 mm setahun. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang di segala tipe tanah, terutama pada tanah latosol dan tanah-tanah ringan yang subur, remah, berdrainasi baik, dan kemasaman tanah netral (6-7).
Di Indonesia tanaman pepaya tersebar dimana-mana bahkan telah menjadi tanaman perkarangan. Sentra penanaman buah pepaya di Indonesia adalah daerah Jawa barat (kabupaten Sukabumi dan Cianjur), Jawa Tengah (kabupaten Boyolali), Jawa Timur (kabupaten Malang), Pasar Induk Kramat Jati DKI, Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja), Sulawesi Utara (Manado). Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah yang lebih memfokuskan pada produksi getah papain yang dihasilkan oleh tanaman Pepaya.
Pasar papain sebagian besar adalah industri pangan, minuman, farmasi, kosmetika, detergent, kulit, wool, dan industri produk biologi sejenis baik yang bersakala kecil, menengah, maupun besar. Sementara itu tipe konsumen akhir untuk penggunaan langsung secara individu atau rumahtangga relatif kecil.
Dalam industri pangan dan industri produk biologi, papain relatif aman karena secara legal tergolong dalam Group a dan GRAS. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan pasar adalah bahwa papain tidak dapat disubtitusi sepenuhnya oleh enzim proteolitik lain. Ancaman serius hanya berasal dari bromelin yang dihasilkan dari nanas (TJP Market Development).
Dalam industri pengolahan daging, papain banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelunak. Papain merupakan preotease sulfhidril dan akan mendegradasi protein-protein jaringan konektif dan myofibril. Proses pelunakan daging terjadi melalui mekanisme pemutusan ikatan (Chaplin and Bucke, 1990)
Papain juga berperan penting dalam industri bir yang setiap tahun meningkat sebesar 5%. Pada temperatur rendah, protein-protein (sengawa polifenol-protein) yang terlarut dalam bir dapat terpresipitasi menjadi padatan berkabut sehingga mengurangi mutu bir.
Penambahan papain sebelum pembotolan berfungsi untuk mendegradasi protein-protein tersebut menjadi peptida-peptida berbobot molekul rendah, sehingga produk tetap stabil (Kilara and Benhura, 1990 ; Muhidin, 1999).
Papain juga banyak dipakai pada proses hidrolisis protein menggantikan proses-proses kimiawi. Industri pepton dan asam amino banyak dimanaatkan enzim ini, selain pengolahan limbah (kaldu) keju. Papain juga digunakan sebagai bahan penghancur sisa limbah industri pengalengan ikan menjadi bubur ikan atau konsentrat protein hewani. Bubur ikan atau konsentrat protein ini digunakan sebagai bahan pakan ternak, ikan, atau diolah lebih menjadi kecap. Papain juga dapat digunakan pada proses pengolahan bungkil kacangkasangan menjadi konsentrat protein nabati (Muhidin, 1999).
Pada industri penyamakan kulit, papain sering digunakan untuk melembutkan kulit. Sementara itu, perlakuan hidrolisis parsial menggunakan papain dapat membuat wool berkilau seperti sutra sehingga meningkatkan mutu dan nilai tambah.
PERMINTAAN PASAR DAN HARGA
Pengembangan budidaya pepaya secara insentif dan komersial memiliki prospek yang cerah. Pasar pepaya secara lokal dan regional belum jenuh dan cenderung terus meningkat. Dalam perdagangan dunia, buah pepaya telah menjadi mata dagangan ekspor beberapa negara produsen di Kawasan Asia seperti Malaysia, Thailand, Philipina dan Indonesia. Negara pengimpor pepaya masih didominasi oleh Singapura dan Ausralia dan akhir-akhir ini permintaan pasar dunia terus meningkat dari beberapa negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Perancis, Belanda dan Swedia.
Pangsa pasar papain dalam negeri masih terbuka lebar karena relatif belum banyaknya kompetitor dan mulai bergairahnya kembali dunia industri. Pangsa pasar papain di dunia industri relatif bagus dan terus meningkat. Permintaan papain di Amerika dan Eropa senantiasa meningkat. Dengan laju 3 – 5% pertahun. Pasar papain di Eropa diperkirakan beberapa ratus ton pertahun. Sementara itu pasar papain di Amerika Serikat diperkirakan 300 – 400 ton pertahun (IDEA, 2000).
Eksportir utama komoditi papain saat ini adalah negara-negara Afrika, terutama Uganda dan Kongo. Ekspor dari Uganda pada tahun 1996 sebesar 223 ton atau setara dengan 25% pangsa pasar. Negara ekportir lainnya adalah Australia, India, dan Sri Lanka. Impor langsung ke Amerika Serikat sebagian besar berasal dari India. Dalam jumlah yang relatif kecil, suplai juga berasal dari China, Kongo, dan Indonesia (IDE, 2000). Beberapa negara pengimpor, terutama Jepang, beberapa negara Eropa, dan juga Amerika Serikat memproses lebih lanjut dan mengekspornya kembali ke negara lain dalam bentuk olahan yang lebih murni.
Harga papain di pasaran dunia relatif tinggi dan bervariasi tergantung kualitas/aktivitas papain. Harga raw papain (papain kasar) pada tahuun 1999 berkisar antara $US 14 - $US 40 per kilogram. Data terbaru (e-mail dari China) menunjukkan bahwa harga papain kasar berkisar antara $US ,30 - $US 4 per kilogram, sedangkan papain dengan kualitas lebih tinggi dapat mencapai $US 100 per kilogram.
DAFTAR PUSTAKA
Prihatman, Kemal. 2000. PEPAYA (Cacarica papaya, L). www.ristek.go.id. Diakses tgl 31 Maret 2009.
Soedirdjoatmodjo, Soetomo. 1985. Bertanam Pepaya. Jakarta : B.P. Karya Bani.
Tohir, Kaslan A. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta : Pradnya Paramita.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Printable Coupons